Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional XXIV yang diselenggarakan di Makassar pada 18 – 22 Juli 2011 lalu lagi-lagi mendaulat UGM menjadi juara umum. Salah satu tim yang menyumbangkan emas adalah Tim PKM-K dari FTP. Tim yang digawangi oleh Raehana DTP 09, Elok TIP 09, Ajeng TIP 09, Sari TIP 09, dan Akhir TPHP 08 ini memiliki produk Bekatul Ice Cream Multivarian (Beckham).
Beckham mengusung ciri khas sebagai es krim nabati. Ya, karena dibuat dari bahan-bahan nabati seperti kedelai dan bekatul. Tak heran bila ide mereka mendapat sambutan baik tak hanya dari DIKTI, tapi juga membantu para vegetarian, orang yang lactose intoleran, serta pelaku diet.
Walaupun proposal mereka sudah lolos didanai, tantangan yang menghadang makin berat. Untuk menentukan takaran yang pas, perlu percobaan berkali-kali menggunakan bahan-bahan dan peralatan khusus. Jadi, dibutuhkan kesabaran dan keuletan tinggi. Juga managemen waktu yang baik karena kewajiban kuliah dan praktikum yang banyak.
Tetapi pada akhirnya kerja keras mereka tidak sia-sia setelah lolos ke PIMNAS XXIV. Perjuangan di Makassar pun meninggalkan kesan tersendiri. “Kita sempat hampir didiskualifikasi gara-gara upload materi presentasi pas dua menit terakhir,” kenang Raehana. Tapi Alhamdulillah, presentasinya lancar dan berbuah emas.
Ikut PKM itu seru. Apalagi kalau bisa masuk PIMNAS, bisa membanggakan almamater tercinta. “Pokoknya jangan ragu untuk mengaplikasikan ilmu yang kita dapat dari bangku kuliah, salah satunya dengan PKM. Sebagai mahasiswa yang Kompeten, Profesional, dan Kontributif, kita harus pandai-pandai memanfaatkan kesempatan walaupun mustahil. Jangan ragu menuliskan mimpimu karena dengan usaha selalu ada jalan,” tukasnya. (dewhippe)
Beckham mengusung ciri khas sebagai es krim nabati. Ya, karena dibuat dari bahan-bahan nabati seperti kedelai dan bekatul. Tak heran bila ide mereka mendapat sambutan baik tak hanya dari DIKTI, tapi juga membantu para vegetarian, orang yang lactose intoleran, serta pelaku diet.
Walaupun proposal mereka sudah lolos didanai, tantangan yang menghadang makin berat. Untuk menentukan takaran yang pas, perlu percobaan berkali-kali menggunakan bahan-bahan dan peralatan khusus. Jadi, dibutuhkan kesabaran dan keuletan tinggi. Juga managemen waktu yang baik karena kewajiban kuliah dan praktikum yang banyak.
Tetapi pada akhirnya kerja keras mereka tidak sia-sia setelah lolos ke PIMNAS XXIV. Perjuangan di Makassar pun meninggalkan kesan tersendiri. “Kita sempat hampir didiskualifikasi gara-gara upload materi presentasi pas dua menit terakhir,” kenang Raehana. Tapi Alhamdulillah, presentasinya lancar dan berbuah emas.
Ikut PKM itu seru. Apalagi kalau bisa masuk PIMNAS, bisa membanggakan almamater tercinta. “Pokoknya jangan ragu untuk mengaplikasikan ilmu yang kita dapat dari bangku kuliah, salah satunya dengan PKM. Sebagai mahasiswa yang Kompeten, Profesional, dan Kontributif, kita harus pandai-pandai memanfaatkan kesempatan walaupun mustahil. Jangan ragu menuliskan mimpimu karena dengan usaha selalu ada jalan,” tukasnya. (dewhippe)
Postingan
0 komentar:
Posting Komentar