17 Juli 2009

wisata kuliner buat liburan

Stelah dua minggu kita melawan UAS, tidak salah kita berwisata keliling jogja sebelum mudik kerumah. Berwisata ke manapun tidak akan sah rasanya jika kita tidak mencicipi makanan khas setempat. Bahkan biasanya berwisata/berpiknik hampir selalu identik dengan mencoba makanan enak yang terkenal dari daerah yang kita kunjungi. Dengan lidah yang dimanjakan dengan kelezatan bumbu-bumbu dan bahan-bahan tradisional, perut kenyang kita akan membawa suasana hati yang menyenangkan untuk berkeliling ke tempat-tempat wisata.
Jika kamu pengen sebuah wisata kuliner yang tidak terlupakan, pastinya kamu akan 'rela' memburu makanan-makanan khas yang kondang, untuk menghilangkan rasa penasaran kamu akan keunikan rasanya. Jogja, sebuah kota kecil dengan Kratonnya yang unik dan kaya akan budaya tidak ketinggalan menawarkan makanan-makanan yang seolah dapat mewakili atmosfir keindahan kota ini. Lewat sepiring Gudeg Jogja yang mendunia, seporsi Nasi Blawong kesukaan raja-raja Kraton, dan jajanan pasar seperti Gethuk, Klepon, Geplak, dll, rasanya tidak ada alasan untuk tidak bertandang ke tempat-tempat makan seperti Gadri Resto, Bale Raos, Pasar Ngasem, dll. Cicipi resep turun-temurun Kraton dan nikmatilah suasana hangat Jogja!
Gudeg
Gudeg (bahasa Jawa gudheg) adalah makanan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan dibumbui dengan kluwek. Perlu waktu berjam-jam untuk membuat masakan ini. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek.
Ada berbagai varian gudeg, antara lain:
 Gudeg kering, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh kental, jauh lebih kental daripada santan pada masakan padang.
 Gudeg basah, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh encer.
 Gudeg Solo, yaitu gudeg yang arehnya berwarna putih.
Nasi Blawong
Nasi Blawong salah satu menu yang biasa disantap raja saat ulang tahun harian atau pas hari pasaran.
Tampilan nasi Blawong memang unik, selain nasinya yang coklat dan diatasnya diberi bawang merah utuh yang digoreng, juga ada sambel dan baceman ayam serta telur pindang goreng yang warnanya sangat kuning kemerahan karena sudah terkena bumbu pindang sehingga menggugah selera.
Nasi blawong, kesukaan Sultan HB VIII, yang rasanya seperti nasi uduk tapi bukan nasi uduk, dan warnanya pucat. Agak susah mendeskripsikan rasa nasi kukus ini, karena bumbunya sendiri menurut sang chef terdiri dari 11 macam rempah, dan bahkan ia sendiri tidak tahu bahannya dari rempah apa saja!
“Resep nasi blawong ini satu-satunya resep yang hingga kini tetap kami (pihak kraton) rahasiakan,” jelas Nuraida. “Ada abdi dalem khusus yang membuatnya. Bumbunya dikirim ke sini sudah dalam bentuk jadi, tinggal dicampur ketika nasi dimasak.”
KLEPON
Klepon atau kelepon adalah sejenis makanan tradisional Indonesia yang termasuk ke dalam kelompok jajan pasar. Terbuat dari tepung beras ketan yang dibentuk seperti bola-bola kecil dengan isi gula kelapa (gula Jawa) kemudian direbus dalam air mendidih lalu disajikan dengan parutan kelapa.
Klepon biasa dijajakan bersama getuk dan cenil (juga disebut cetil) sebagai camilan sore atau pagi hari. Warna klepon biasanya putih atau hijau tergantung selera. Untuk klepon dengan warna hijau perlu ditambahkan pewarna dari daun suji atau daun pandan.
Geplak
Geplak adalah makanan khas kota Bantul yang terbuat dari parutan kelapa dan gula pasir atau gula jawa, yang rasanya manis. Ada pula yang menyebutnya sebagai makanan Betawi dengan tambahan bahan berupa tepung beras dan daun jeruk purut. Terdapat pula geplak yang dibuat dari waluh. Industri geplak umumnya dapat ditemui di daerah Bantul, Yogyakarta, yang kebanyakan diusahakan oleh industri rumah tangga. Selanjutnya jenis penganan ini berkembang meluas akibat permintaan pasar dan diusahakan tidak hanya di sekitar kota Yogya akan tetapi juga di seluruh nusantara .

0 komentar:

Posting Komentar